Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek SPAM Mamminasata Sulsel Tunggu Alih Aset Lahan

SPAM Regional Mamminasata masih menunggu kepastian alih aset lahan yang akan dilakukan dari Pemerintah Kota Makassar ke Pemerintah Provinsi Sulsel.
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (15/11/2018)./ANTARA-Zabur Karuru
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (15/11/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, MAKASSAR - Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata tampaknya belum menunjukkan progres yang siginifikan. Diketahui, proyek tersebut merupakan salah satu dari 13 proyek strategis nasional (PSN) yang ada di Sulsel.

Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulawesi Selatan Ahmad Asiri mengemukakan SPAM Regional Mamminasata masih menunggu kepastian alih aset lahan yang akan dilakukan dari Pemerintah Kota Makassar ke Pemerintah Provinsi Sulsel.

Secara aturan, jelas Asiri, proyek tersebut harus dibangun di atas lahan milik pemerintah provinsi. Berdasarkan rencana, SPAM Regional Mamminatasa akan dibangun di kawasan Somba Opu, Kabupaten Gowa . Olehnya itu, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulawesi meminta pihak Pemprov Sulsel untuk segera memproses alih aset lahan tersebut.

"Ini bukan soal pembebesan lahan. Ini soal alih status lahan. Jadi, kalau lahannya sudah siap maka akan ditindaklanjuti dengan mempersiapkan Detail Engineering Design atau DED dari instalasi pengolahan air minum," papar Asiri, Senin (20/7/2020).

Setelah persoalan lahan selesai, Asiri menargetkan persiapan DED bisa dilakukan dan mulai berjalan pada Januari 2021 mendatang. Dengan begitu, tender proyek bisa selesai dalam waktu enam bulan yakni pada Juli 2021. Ia menyebut, jika berjalan sesuai target maka pembangunan fisik sudah bisa dilakukan pada Oktober 2021.

Setelah memasuki pengerjaan fisik, ia mengatakan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan lelang dini sebelum memasuki tahun anggaran baru. Asiri menyatakan, proses lelang tak lagu menunggu hasil tender.

"Jadi untuk alih aset lahan, Pak Gubernur Nurdin Abdullah janjikan bisa secepatnya. Karena kita tidak bisa membuat rencana lahannya tidak jelas," kata Asiri.

Untuk pembangunan proyek SPAM Regional Mamminasata sendiri, pemerintah siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp900 miliar. Namun, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Rudy Djamaluddin memastikan adanya refocusing anggaran pada proyek yang diketahui telah mandek selama tujuh tahun itu.

Refocusing anggaran pada proyek SPAM Regional Mamminasata merupakan imbas dari pandemi Covid-19 yang terjadi. Meski belum mampu merinci pemotongan anggaran yang dilakukan. Rudy mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan kelengkapan administrasi yang diminta oleh Kementerian PUPR.

"Refocusing anggaran dilakukan sebab proyek ini masih masuk dalam tahap melengkapi sejumlah dokumen yang diminta oleh Kementerian," kata Rudy.

Rudy mengaku optimistis bahwa proyek itu kali ini akan berjalan sesuai rencana dan target yang sudah ditentukan. Apalagi program tersebut merupakan PSN yang sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat dan provinsi. Sementara itu, untuk pengelolaannya, SPAM Regional Mamminasata akan menjadi wewenang pemerintah, di mana akan dijadikan Unit Pelaksana Tugas (UPT). (k36)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper