Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lakukan Penyemprotan Disinfektan, Pemkot Makassar Kerahkan 3.000 Personel

Penyemprotan disinfektan menyasar seluruh wilayah khususnya kategori merah
Petugas gabungan menyemprotkan cairan disinfektan di area publik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/6/2020). Pemerintah Kota Makassar mengerahkan sebanyak tiga ribu personel gabungan untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara massal di sejumlah area publik dalam rangka peningkatan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Petugas gabungan menyemprotkan cairan disinfektan di area publik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/6/2020). Pemerintah Kota Makassar mengerahkan sebanyak tiga ribu personel gabungan untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara massal di sejumlah area publik dalam rangka peningkatan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di daerah itu. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Bisnis.com, MAKASSAR— Pemerintah Kota Makassar mengerahkan 3.000 personel untuk menyemprot disinfektan ke seluruh wilayah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin menyatakan untuk program ini, pihaknya melibatkan tim gabungan. Adapun, penyemprotan kali ini dilakukan serempak dan menyentuh seluruh wilayah.

"Bahkan di daerah kepulauan. Khususnya daerah yang selama ini masuk kategori zona merah," ujarnya, Sabtu (27/6/2020).

Kepada tim gabungan yang akan melakukan penyemprotan disinfektan massal, Rudy berpesan agar tim gabungan yang bertugas tetap mengutamakan kesehatan sendiri sebelum orang lain.

Selain melakukan penyemprotan disinfektan, pihaknya meminta jajaran kepala RT/RW melakukan edukasi. Tujuannya, agar masyarakat yang beraktivitas sadar dengan pentingnya penerapan protokol kesehatan.

"Kami akan ukur kinerja camat, lurah, hingga RT/RW. Siapa yang bekerja paling maksimal mengubah wilayahnya dari zona merah menjadi hijau, dan yang zona hijau tetap hijau” ungkap Rudy.

Melalui dua cara tersebut, dia berharap agar tingkat penyebaran virus corona bisa turun dalam dua pekan hingga sebulan ke depan. Sebagai informasi, hingga hari ini akumulasi kasus Covid-19 di Kota Makassar mencapai 2.711 kasus, dengan angka pasien sembuh sebanyak 836 orang dan 123 lainnya dinyatakan meninggal dunia.  

Dikutip dari Antara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Budu mengatakan masyarakat perlu memiliki pandangan yang sama terkait dengan penerapan praktik kenormalan baru. Menurutnya, berbagai referensi menyebutkan bahwa kenormalan baru merupakan cara mempercepat penanganan virus corona dari aspek kesehatan sekaligus dampak sosial dan ekonominya.

Dia menilai kenormalan baru memiliki beberapa indikator seperti angka penyebaran yang minim atau bahkan tidak ada, sistem kesehatan yang mumpuni ,adaptasi serta kapasitas merespons virus corona, pengawasan serta pengetasan. 

"Perlu kesamaan pandangan terkait normal baru sehingga tujuan transisi ini tersampaikan dengan baik dan tidak disalah artikan sebagai kondisi sebelum Covid-19," katanya pada webinar bertema "Tatanan dan normal baru Dalam Perspektif Sosial Budaya Ekonomi dan Kesehatan", Sabtu (27/6/2020). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper