Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

48 Warga Binaan di Lapas di Sulsel Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sebanyak 48 warga binaan lapas wanita di Bolangi, Kabupaten Gowa terkonfirmasi positif Covid-19.
Ilustrasi virus corona/Antara-Shutterstock
Ilustrasi virus corona/Antara-Shutterstock

Bisnis.com, MAKASSAR - Sebanyak 48 warga binaan lapas wanita di Bolangi, Kabupaten Gowa terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan jumlah kasus itu, diprediksi lapas wanita Bolangi akan menjadi klaster baru penyebaran virus Corona di Sulsel.

Olehnya itu, Gugus Tugas Covid-19 Sulsel segera melakukan langkah cepat Yakni dengan tracing contact dan repid test secara massal. Setelah melalui tahapan itu para peserta yang mengikuti skrining akan dilanjutkan dengan tes swab.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan dari hasil rapid test dan tes swab dari lapas wanita ini cukup mengagetkan. Yang mana jumlah kasus pasien positif terjadi di luar dugaan. Nurdin menyebut 8 warga binaan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dirujuk ke rumah sakit.

"Sementara sisanya mengikuti program isolasi hotel pasien Covid-19. Ini tentu cukuo mengejutkan bagi kita. Tapi semua sudah dalam penanganan," kata Nurdin. Jumat (12/6/2020).

Nurdin berharap, kasus serupa tidak terjadi di lapas lain. Apalagi, belum lama ini Nurdin telah berkoordinasi dengan pihak Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Sulsel. Dalam diskusi tersebut kata Nurdin, seluruh pihak terkait siap terlibat dalam penanganan untuk mencegah penularan virus Corona agar tidak meluas.

Nurdin menjelaskan untuk pemeriksaan lebih lanjut pihaknya akan kembali menyiapkan 5.000 alat rapid test. Secara massal rapid test akan dilakukan lebih masif untuk menjaring lebih banyak orang-orang yang berpotensi terpapar Covid-19.

Berdasarkan data terbaru Gugus Tugas Covid-19 Indonesia, hingga Jumat (12/6/2020) jumlah kasus Covid-19 di Sulsel mencapai 2.582 kasus. Akumulasi jumlah tersebut mencatatkan Sulsel berada pada posisi ketiga dengan kasus Covid-19 tertinggi setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur. Nurdin berdalih hal itu peningkatan kasus itu sebab dilakukannya screening secara masif.

"Tren kenaikan ini, ini tanda bahwa semakin aktif kita melakukan tracking, semakin aktif melakukan testing, baik itu rapid test maupun PCR. Mudah-mudahan ini cukup menekan angka pertumbuhan. Saya meyakini bahwa kerja-kerja teman-teman di lapangan ini membuahkan hasil," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper