Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sulut Beli 3.000 Alat Rapid Test Virus Corona

Sulut tidak hanya pasif menunggu dari pemerintah pusat, tapi Pemprov Sulut mengupayakan itu.
Beberapa mahasiswa meracik cairan pembersih tangan di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, Sulawesi Utara, Kamis (19/3/2020). Mahasiswa Jurusan Kimia Unima berhasil menciptakan cairan pembersih tangan berkadar alkohol 80% yang berbahan dasar minuman tradisional Sulut, Cap Tikus. Hasil penelitian tersebut menjadi alternatif ditengah kurangnya pasokan alkohol dan cairan pembersih tangan./Antara-Adwit B Pramono
Beberapa mahasiswa meracik cairan pembersih tangan di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, Sulawesi Utara, Kamis (19/3/2020). Mahasiswa Jurusan Kimia Unima berhasil menciptakan cairan pembersih tangan berkadar alkohol 80% yang berbahan dasar minuman tradisional Sulut, Cap Tikus. Hasil penelitian tersebut menjadi alternatif ditengah kurangnya pasokan alkohol dan cairan pembersih tangan./Antara-Adwit B Pramono

Bisnis.com, MANADO — Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berupaya untuk segera melakukan tes cepat (rapid test) untuk pemeriksaan awal virus Corona (Covid-19).

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Steaven Dandel mengatakan bahwa Pemprov Sulut telah membeli sekitar 3.000 alat rapid test. Pengadaan alat tersebut berasal dari pergeseran dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Jadi kami tidak hanya pasif menunggu dari pemerintah pusat, tapi Pemprov Sulut mengupayakan itu," ujar Steaven di kantor Dinas Kesehatan Sulut, Selasa malam (24/3/2020).

Dia menambahkan bahwa alat tes yang telah dibeli sejak pekan lalu itu, saat ini masih dalam proses pengiriman.

"Barang sudah dikirim. Itu alat tidak diproduksi dalam negeri, semua asalnya dari luar negeri. Jadi pengiriman perlu waktu," katanya.

Selain mengupayakan alat rapid test secara mandiri, Pemprov Sulut juga tengah menunggu pendistribusian alokasi alat rapid test dari pemerintah pusat.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov Sulut menyiapkan dana sekitar Rp40 miliar-Rp50 miliar untuk menangani penyebaran Covid-19. Dana tersebut berasal dari pergeseran anggaran dalam APBD Sulut.

Sementara itu, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulut bertambah menjadi dua orang per Selasa (24/3/2020). Sedangkan

jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Sulut saat ini bertambah menjadi 14 orang. Sebanyak 12 orang di antaranya diisolasi di RSUP Prof Kandou Manado, satu orang diisolasi di RSUD Talaud, dan satu orang lainnya berada di RSUD Kotamobagu.

Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) saat ini berjumlah 367 orang yang tersebar di 15 kabupaten/kota di Sulut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper