Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dishub Sulsel Usulkan Rute Baru BRT untuk Tekan Kerugian

Kini BRT sisa 9 armada yang melayani beberapa koridor. Tidak ada berubah sejak awal beroperasi.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, MAKASSAR - Bus Rapid Trans atau BRT di Sulsel yang menderita kerugian sejak 2015 didorong membuka rute baru guna menggali potensi pendapatan baru.

General Manajer Damri Cabang Makassar Ilyas Harianto mengatakan BRT mmenanggung kerugian hingga miliaran rupiah. Sejumlah koridor bahkan sempat ditutup akibat pendapatan operasi tidak bisa menutupi biaya operasional.

"Kini BRT sisa 9 armada yang melayani beberapa koridor. Tidak ada berubah sejak awal beroperasi. Tidak pernah untung. Kita sempat mau kembalikan ke pusat semua bus-bus ini," ungkap Ilyas, Kamis (26/12/2019).

Kendati demikian, Dinas Perhubungan Sulsel tetap mengusulkan pembukaan koridor baru sebagai upaya untuk membuka peluang pendapatan baru BRT. Rencananya, rute tersebut akan dibuka di Jalan Letjen Hertasning-Jalan HM Yasin Limpo atau jalur ke Samata. Saat ini, pengelola BRT sementara mengkaji rute tersebut.

Ilyas menjelaskan, rute tersebut sebenarnya menjanjikan, lantaran bukan rute transportasi umum. Sehingga BRT bakal menjadi pilihan masyarakat sebagai transportasi umum yang lebih praktis.

"Sejauh ini untuk bertahan, kami juga terpaksa menerapkan subsidi silang. Juga mencoba cara lain seperti menyewakan bus-bus BRT untuk berbagai acara. Termasuk disewakan untuk rombongan perjalanan wisata, studi tur antarkota dan sebagainya," terangnya.

Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Transportasi Mamminasata Prayudi Syamsibar mengatakan sebelum pembukaan jalur baru, terlebih dulu akan dilakukan survei rute. Selain itu pihaknya, bersama Dishub Sulsel dan Perum Damri sudah turun meninjau rute jalan yang bakal dilalui BRT ke depan.

"Titiknya, akan dimulai di Pasar Sentral Makassar dan berakhir hingga ke Pasar Burung-burung, wilayah Pattalassang, Kabupaten Gowa. Secepatnya diuji coba," papar Prayudi.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengaku memiliki konsep sendiri untuk membuat BRT tetap beroperasi. Adapun konsep yang akan diterapkan yakni konsep shuttle stopping bus. Ia mengatakan meski bodi bus tidak terlalu besar tapi cukup fungsional.

"Busnya juga pendek. Kita lagi undang mereka datang. Busnya itu enak, bisa mampir dan orang naik turun mudah. Kita lagi desain bus yang bagus. Lebih nyaman orang lagi berdiri di atas," ungkap Nurdin.

Sebelumnya, Pemprov Sulsel sendiri telah mendapatkan bantuan bus dari Kementerian Perhubungan. Melalui Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wilayah XIX Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat memberikan bantuan bus sebanyak 29 unit, terdiri dari 15 BRT dan 14 bus sekolah.

Sebanyak 15 BRT untuk Pemprov Sulsel, 14 bus sekolah untuk Kota Makassar, dan Palopo, Kabupaten Kepulauan Selayar, Pangkajene dan Kepulauan, Sidenreng Rappang, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, serta Kabupaten Barru.

Bus tersebut juga diperuntukkan bagi Pondok Pesantren Modern Babussa'adah Kabupaten Luwu, Universitas Hasanuddin Kota Makassar dan Universitas Muhammadiyah Parepare, serta Universitas Tomakaka Sulawesi Barat masing-masing satu unit. (k36)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper