Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamendag Harapkan Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sulut Tidak Terlalu Tinggi

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengharapkan agar kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Provinsi Sulawesi Utara tidak terlalu tinggi menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuga melakukan peninjauan harga bahan pokok di Pasar Bersehati, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (13/12/2019)./Bisnis-Nurhadi Pratomo
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuga melakukan peninjauan harga bahan pokok di Pasar Bersehati, Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (13/12/2019)./Bisnis-Nurhadi Pratomo

Bisnis.com,MANADO - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengharapkan agar kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Provinsi Sulawesi Utara tidak terlalu tinggi menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Jerry melakukan pemantauan harga dan ketersediaan pasokan bahan pokok (bapok) di Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (13/12/2019). Peninjauan dilakukan baik di pasar tradisional maupun ritel modern.

Jerry mengungkapkan program itu rutin dilakukan khususnya menjelang perayaan hari besar keagamaan. Apalagi, perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 tinggal dua pekan ke depan.

Dari hasil pantauannya,Jerry menyebut harga relatif stabil. Kendati demikian, pihaknya tidak menampik adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok.

“Ada beberapa kenaikan harga dari beberapa produk tetapi paling penting ketersediaan aman dan stok aman,” ujar Jerry di Pasar Bersehati, Kota Manado, Jumat (13/12/2019).

Jerry mengatakan harga bahan pokok biasanya memang berfluktuasi menjelang Natal dan Tahun Baru. Namun, pihaknya menekankan agar kenaikan harga tidak terlalu tinggi.

“Kami upayakan harga tidak terlalu tinggi karena juga bisa memengaruhi daya beli, konsumsi, hingga level of happiness,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Manado Mor Bastian mengatakan pengontrolan dilakukan agar pasokan sesuai dengan permintaan. Pasalnya, pasokan yang berlebih juga akan merugikan pedagang pasar.

“Kalau pasokan terlalu banyak di pasar terpaksa dijual rugi. Jadi kami kontrol pasokan dan permintaan berjalan seimbang,” tuturnya.

Sebagai catatan, inflasi Sulut yang diwakili oleh Kota Manado sebesar 3,30 persen pada November 2019. Posisi itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional 0,14 persen periode yang sama.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut mencatat bahwa inflasi tahun kalender Sulut sampai dengan November 2019 sebesar 5,50 persen atau lebih tinggi dari nasional 2,37 persen. Sementara itu, inflasi year on year (yoy) tercatat sebesar 6,32 persen sedangkan nasional 3,00 persen.

Bahan makanan menjadi kontributor terbesar inflasi Sulut, baik secara month to month (mtm), yoy, maupun tahun kalender. Untuk inflasi mtm misalnya, bahan makanan tercatat mengalami inflasi 13,60 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper