Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Rancang Teknologi Pengolahan Sampah Pasca Kebakaran TPA Antang

Kebakaran besar telah melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Makassar. Kebakaran di lahan seluas 16,8 hektare itu mulai terjadi sejak Minggu (15/9/2019) sekira pukul 13.30 Wita. Sebanyak 15 armada kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, yang baru bisa padam selama 15 jam.
Ilustrasi Pengolahan sampah/Bisnis-Annisa Margrit
Ilustrasi Pengolahan sampah/Bisnis-Annisa Margrit

Bisnis.com, MAKASSAR -- Kebakaran besar telah melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Makassar. Kebakaran di lahan seluas 16,8 hektare itu mulai terjadi sejak Minggu (15/9/2019) sekira pukul 13.30 Wita. Sebanyak 15 armada kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, yang baru bisa padam selama 15 jam. 

 

Melihat kondisi itu, Pemprov Sulsel mulai melakukan koordinasi bersama Pemkot Makassar untuk menghadirkan solusi permanen agar kejadian serupa tak terulang kembali. Apalagi, akibat kejadian itu asap tebal sempat menganggu aktivitas warga di Kecamatan Manggala dan sekitarnya.

 

Wakil Gubenur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyatakan, diperlukan solusi permanen dan teknologi ramah lingkungan untuk menangani persoalan sampah di wilayah tersebut. Apalagi sebelumnya, Pemkot Makassar menyebut, daya tampung TPA Antang hanya mampu bertahan hingga 2020 mendatang. 

 

"TPA ini butuh solusi yang permanen. Kita dorong pemerintah kota untuk bersinergi bersama pemprov agar bisa sama-sama merumuskan solusi tersebut. Termasuk teknologi penanganan sampah yang ramah terhadap lingkungan," jelas Sudirman usai melakukan peninjauan di lokasi kejadian, Senin (16/9/2019).

 

Pada kesempatan itu, Sudirman juga membagikan masker kepada masyarakat sekitar. Sebab kondisi asap masih mengkhawatirkan. Apalagi asap hasil pembakaran sampah dinilai mengandung gas farrant yang berbahaya dan beracun. Beberapa tim medis dan armada pemadam kebakaran juga masih disiagakan di Kecamatan Manggala. 

 

Sudirman mengaku telah mengarahkan kepada dinas terkait agar memberikan arahan pada petugas dan pengelola TPa agar sampah di kawasan itu bisa dipilah. Sehingga lahan yang dulunya merupakan lembah tersebut bisa tetap menampung sampah masyarakat yang setiap harinya mencapaihampir 1 ton per hari

 

"Tim gerak cepat sudah dibuat untuk menangani dampak akibat asap dari kebakaran. Apalagi di sekitar TPA terdapat 3 SD yang hari ini dijadwalkan libur sekolah sampai siang karena dekat dari lokasi TPA dan merasakan dampak asap yang hebat," ungkap Sudriman. 

 

Ia juga mengimbau, kepada Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) dan pengelola TPA agar pertegas larangan merokok di area TPA. Menurut Sudriman, meski kecil namun puntung rokok yang masih dalam keadaan menyala bisa menyebabkan kebakaran yang sulit terhindarkan.

 

"Kami juga akan melakukan sosialisasi keamanan dalam bekerja untuk petugas di TPA, misalnya dengan menggunakan masker, kaos tangan dan sepatu. Itu harus dijadikan pola kebiasaan bagi pekerja dan terutama untuk kesehatan masyarakat yang bekerja di wilayah TPA Antang," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper