Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian Pertanian Blacklist 70 Importir Bawang Putih

Menyusul adanya dugaan kasus OTT KPK terkait suap impor bawang putih, Kementerian Pertanian mulai melakukan pengawasan ketat terhadap sejumlah importir bawang putih.
Bawang putih/ANTARA-Arnas Padda
Bawang putih/ANTARA-Arnas Padda

Bisnis.com, MAKASSAR -- Menyusul adanya dugaan kasus OTT KPK terkait suap impor bawang putih, Kementerian Pertanian mulai melakukan pengawasan ketat terhadap sejumlah importir bawang putih.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman bahkan menyebut, telah memblacklist 70 importir bawang putih.

"Kami di Kementerian Pertanian, tidak ada ruang untuk main-main. Jika ada staf kementerian pertanian yang terlibat akan saya akan pecat," ungkap Amran usai menjadi pembicara dalam seminar Teknologi Pertanian Modern di Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Jumat (9/8/2019).

Meski enggan berkomentar banyak, ia menyatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak yang berwenang, dalam hal ini pihak kepolisan. Amran menyebut, sudah ada 782 perusahaan yang diproses oleh kepolisian RI.

Sebelumnya, Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan di Jakarta pada Rabu malam hingga Kamis (8/8/2019) dini hari.

Operasi senyap yang dimulai pukul 21.30 WIB tersebut berhasil menjaring 11 orang dari berbagai unsur.

Mereka yang diamankan terdiri dari unsur swasta pengusaha importir, supir, orang kepercayaan anggota DPR RI, serta beberapa pihak lain yang belum disebutkan.

"Saya tegaskan, jika ada di sektor pertanian yang terlibat akan saya pecat tanpa surat peringatan," tegas Amran.

Setelah adanya kasus tersebut, Kementerian Pertanian juga mengimbau importir agar mematuhi aturan yang telah dibuat. Bagi yang melanggar apalagi terbukti, Kementan tak tanggung-tanggung akan mencabut rekomendasi impor perusahaan terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper