Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Syariah di Sulsel Didorong Gulirkan Terobosan

Perbankan syariah di Sulsel harus menciptakan terobosan agar menarik bagi masyarakat.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MAKASSAR — Kinerja perbankan syariah di Sulawesi Selatan belum menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan meski potensi perkembangannya relatif besar dengan penduduk muslim yang mendominasi.

Berdasarkan data per April 2019, total aset perbankan syariah di Sulsel yaitu Rp7,9 triliun dari total aset perbankan di provinsi ini Rp147,06 triliun. Perbankan syariah juga masih mencatatkan NPL yang tinggi yaitu 4,75% dibanding bank umum di level 3,68%. Sementara market share perbankan syariah masih sebesar 5,40%.

Artinya, kalau dilihat dari sisi market share tersebut, kinerja perbankan syariah masih sangat timpang jika dibanding dengan raihan bank konvensional, di mana pada periode April 2019 mencatatkan aset sebesar Rp139,13 triliun.

Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Sondang Martha, mengatakan bahwa perbankan syariah di Sulsel harus menciptakan terobosan agar menarik bagi masyarakat.

Menurutnya, perbankan syariah secara umum masih di bawa rata-rata bank konvensional, oleh sebab itu perlu edukasi dan literasi yang lebih menarik sehingga masyarakat mau menjadi nasabah pengguna instrumen-instrumen syariah.

"Hal paling penting yang harus dicatat perbankan syariah di Sulsel adalah bagaimana berkompetisi secara positif dengan instrumen-instrumen yang konvensional. Kita tidak bisa menafikan bahwa kecenderungan masyarakat itu mencari untung, jadi kalau tidak ada hal menarik ditawarkan perbankan syariah, maka masyarakat akan kembali ke konvensional," ujar Sondang di sela-sela kunjungannya di Kota Makassar, Rabu (17/7/2019).

Sondang menuturkan, pertumbuhan perbankan syariah di Sulsel sudah mulai kelihatan, didorong oleh berbagai kerja sama yang dilakukan, salah satunya menawarkan akses pembiayaan syariah untuk pengembangan usaha pelaku UMKM khusus kuliner dan pengemudi ojek online (ojol).

Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Zulmi, mengatakan market share syariah masih berkutat di angka satu digit karena masyarakat masih terpatri dengan sistem konvensional, apalagi perbankan syariah memang baru dikembangkan belakangan.

"Tentunya sosialisasi kepada masyarakat perlu terus kita genjot," terangnya.

Pemimpin Cabang PT Bank BRI Syariah, Bambang Sutedjo memaparkan, kerja sama yang dilakukan dengan penawaran pembiayaan syariah untuk pengembangan usaha pelaku UMKM khususnya kuliner diproyeksikan dapat membuka akses keuangam syariah yang lebih luas di Sulsel.

Bambang juga menyebut, pihaknya tentunya akan melakukan terobosan agar kinerja perbankan syariah bisa tumbuh atraktif dan menembus market share dua digit.

"Kita tidak ingin stagnan di angka 5%. Inovasi-inovasi akan kita kembangkan. Kedepannya, tidak berhenti dengan kerjasama UMKM kuliner, tapi juga menyentuh komunitas pelayan, petani, dan komunitas potensial lainnya," papar Bambang. (K39)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sitti Hamdana R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper