Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persoalan Harga Sebabkan Ekspor Sulut ke Filipina Gagal

Rencana ekspor sejumlah komoditas unggulan Sulawesi Utara dari Bitung ke Filipina gagal karena persoalan ongkos pengiriman dan harga jual.
Proses pembuatan kopra./Antara
Proses pembuatan kopra./Antara

Bisnis.com, MANADO — Rencana ekspor sejumlah komoditas unggulan Sulawesi Utara dari Bitung ke Filipina gagal karena persoalan ongkos pengiriman dan harga jual.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Darwin Muksin. Dia mengatakan, rencana ini masih akan dibahas lebih lanjut bersama Kementerian Perdagangan di tingkat pusat.

“Masih pending [ekspor ke Filipina] dengan alasan yang sama seperti saya uraikan waktu lalu. Belum tahu [sampai kapan], kami masih akan rapat di Jakarta dengan Dirjen Perdagangan Internasional tentang kapal yang pending ini,” katanya kepada Bisnis, Senin (8/7/2019).

Pada rencana mulanya, kapal Baltic Summer ini akan melakukan pelayaran niaga dengan ruta Davao-Bitung-Ho Chi Minh. Kapal ini direncanakan akan tiba di Bitung pada 17 Juni dan melanjutkan pelayaran ke Ho Chi Minh.

Namun, rencana itu gagal karena persoalan ketersediaan komoditas dari Bitung. Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, kapal itu langsung melanjutkan pelayaran ke Ho Chi Minh tanpa terlebih dahulu berlayar ke Bitung.

Kapal itu dijadwalkan melanjutkan pelayaran ke Labuan, Malaysia dan kembali ke Bitung pada Selasa (2/7/2019) atau Rabu (3/7/2019) pekan lalu. Kapal berbendera Liberia itu selanjutnya direncanakan kembali ke Davao pada Sabtu (6/7/2019).

Pada akhirnya, kapal itu sama sekali tidak berlabuh di Bitung meski dijadwalkan dua kali berlabuh di pelabuhan utama Sulawesi Utara itu. Darwin menuturkan, meski tertunda kapal ini masih berencana singgah di Bitung.

“Belum jadi karena pending, tetapi tetap akan datang. Cuma, belum tahu tanggal berapa,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) Sulut Daniel Pesik mengatakan bahwa kapal itu akan kembali berlabuh ke Bitung pada pekan ini. Namun, dia pesimistis persoalan akan ada realisasi ekspor dari Sulut, salah satunya soal harga.

Dia mencontohkan, harga kopra di Sulut saat ini mencapai sekitar Rp4.000 per kilogram. Adapun, calon pembeli di Filipina menawarkan harga sekitar Rp4.000—Rp5.000 per kilogram. Hal yang sama juga terjadi pada komoditas lainnya seperti jagung dan pala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper