Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantu Korban Banjir Konawe Utara, Relawan Keluarkan Biaya Jutaan

Para relawan harus berjuang hingga mengeluarkan biaya jutaan rupiah untuk pergi-pulang, guna membawa bantuan logistik ke daerah terdampak banjir. 
Foto udara kondisi banjir bandang yang merendam rumah warga di Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/6/2019)./ANTARA-Oheo Sakti
Foto udara kondisi banjir bandang yang merendam rumah warga di Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/6/2019)./ANTARA-Oheo Sakti

Bisnis.com, KONAWE - Jutaan rupiah dikeluarkan para relawan untuk menjangkau wilayah terdampak banjir di  Konawe Utara.

Para relawan harus berjuang hingga mengeluarkan biaya jutaan rupiah untuk pergi-pulang, guna membawa bantuan logistik ke daerah terdampak banjir. 

“Untuk membawa bantuan logistik kita harus membayar sewa rakit sampai Rp300 ribu sekali lewat, sebenarnya kita mengerti kalau ada yang membantu kita menyeberang, tapi harganya juga berlebihan sekali, tapi kami pasrah, karena kami tidak bisa menyeberang kalau tidak pakai rakit, apalagi ini tugas kemanusiaan," kata seorang relawan, Munawir,31, di Konawe, Sabtu (15/6/2019).

Akibat jembatan putus di Desa Andadowi, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe  para pengendara yang hendak melintasi wilayah tersebut harus menggunakan rakit yang dibuat warga desa itu.

Munawir mengatakan meskipun sewa rakit mahal, hal itu bukan masalah karena mereka membawa bantuan logistik untuk korban banjir di Konawe Utara.

Seorang pengemudi yang hendak mengunjungi keluarganya yang ikut menjadi korban banjir di Desa Pusuli, Kecamatan Andowia, Konawe Utara, Usman, 38, mengatakan hal senada dengan Munawir.

“Saya mau pergi jenguk keluarga yang terkena banjir di Desa Pusuli, saya bawa beras, telur, mi, dan pakaian, saya kira sewa rakitnya Rp100 ribu atau Rp150 ribu. Eh, ternyata Rp200 ribu hingga Rp300 ribu, tapi meskipun harganya begitu kita tetap sewa rakit itu," kata dia.

Harga sewa yang dibebankan kepada para pengendara roda empat jenis minibus bervariasi, sesuai beban yang dimuat. Untuk sekali menyeberang,  pengendara mobil harus mengeluarkan biaya senilai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu sekali melintas.

Untuk melintasi banjir dengan menggunakan rakit di wilayah itu, pengendara sepeda motor harus membayar Rp15 ribu, sedangkan untuk orang Rp10 ribu sekali menyeberang

"Sekali menyeberang saya bayar Rp15 ribu, kalau mobil yang menyeberang saya dengar sampai Rp300 ribu sekali menyeberang, tapi kalau orang hanya Rp10 ribu," kata Aldi ,23, salah satu karyawan tambang di Morosi

Pengemudi rakit, Yusran, 28, mengatakan tarif Rp200 ribu hingga Rp300 ribu itu karena jasa rakit sekali menyeberang membutuhkan tenaga sampai 11 orang sehingga harus berbagi. Selain itu, mereka selalu berendam dalam air sampai berjam-jam lamanya.

"Kami ada 11 orang, tapi terhitung 12 dalam membagi hasil, satu orangnya dihitung rakit dan diberikan kepada pemilik rakit, kita bantu menyeberangkan kendaraan dengan berendam dalam air dari pagi sampai malam, maka wajar kami patok harga Rp200 ribu, belum lagi kalau muatannya berat, kita kasih Rp300 ribu, karena dorongnya susah dan kadang rakit sempat patah," katanya.

Berdasarkan pantauan di Desa Andadowi, hingga Sabtu genangan air semakin bertambah, namun pengendara, baik roda dua maupun empat, tetap memadati desa tersebut untuk antre menyewa rakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler