Bisnis.com, MAKASSAR – Selama 5 tahun menjadi orang pertama Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto resmi meninggalkan jabatannya sebagai Wali Kota Makassar mulai Rabu (8/5/2019).
Bersama wakilnya Syamsu Rizal atau Debg Ical, Danny memohon izin pamit kepada seluruh warga Makassar. Danny-Ical resmi memimpin Kota Makassar mulai 8 Mei 2014. Danny menyebut setidaknya ia bisa meninggalkan segudang prestasi selama masa kepemimpinannya.
"Ini merupakan bentuk dedikasi kami selama memimpin Kota Makassar, intinya jangan biarkan Makassar mundur lagi," kata Danny.
Menggantikan posisi Danny, Pemerintah Provinsi Sulsel telah menyiapkan Penjabat Wali Kota Makassar. Setelah melalui tahapan seleksi hingga di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pilihan akhirnya jatuh pada Iqbal Suhaeb.
Sebelumnya Iqbal Suhaeb merupakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sulsel. Pasca diumumkan sebagai Pj. Wali Kota Makassar, Iqbal mengaku berkomitmen akan memberi warna baru dalam atmosfer pemerintahan Kota Makassar.
"Sejak awal saya sudah optimistis bisa memegang jabatan Pj. Wali Kota Makassar. Hal itu tentu dilandasi berdasarkan visi misi serta program kerja yang saya bersama dua kandidat lainnya presentasikan di hadapan Pak Gubernur beberapa waktu lalu," ungkap Iqbal.
Meski begitu, ia mengakui dengan dipilihnya sebagai Pj. Wali Kota, hal itu bukanlah tanggung jawab yang ringan. Amanah baru sebagai Pj. Wali Kota selama 19 bulan akan dijalani Iqbal dengan sejumlah program jangka pendek yang dinilai cukup strategis.
Sesuai dengan apa yang disampaikan saat pemaparan program beberapa waktu lalu, Iqbal meyakini program-program tersebut bisa membawa kebaikan bagi Kota Makassar.
Adapun misi Iqbal dalam memipin Kota Makassar yakni Clean, Comfort, dan Continuity. Untuk Makassar yang bersih, ia akan melakukan penataan drainase dan kanal, penertiban pedagang kaki lima.
"Saya juga akan menuntaskan persoalan sampah yang menumpuk, dan Makassar bebas anjal dan gepeng," ucapnya.
Iqbal juga menginginkan Makassar menjadi nyaman bagi warganya, termasuk bagi para pengunjung di Kota Daeng ini. Wujud kenyamanan, menurut Iqbal, yaitu dengan menata kendaraan bermotor yang teratur.
Pada pemaparannya beberapa waktu lalu, Iqbal menggambarkan bentuk kenyamanan Kota Yogyakarta yang sedikit banyak akan diimplementasikan selama masa jabatannya. Bukan tidak mungkin menurut dia, sebab Makassar sudah memiliki modal yang cukup.
"Kami juga masih akan melanjutkan program dari wali kota sebelumnya yang mendukung visi misi saya. Agar programnya tetap jalan. Juga harus ada koordinasi horizontal antara pemprov dan pemerintah kota," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
