Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harapan Pengungsi Setelah Lima Bulan Gempa & Tsunami Palu Berlalu

Ratusan kepala keluarga pengungsi korban gempabumi 7,4 SR dan tsunami di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, kini mulai meninggalkan tenda-tenda darurat.
Sejumlah warga korban bencana gempa dan tsunami berada di hunian atau shelter sementara bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Desa Wani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (18/2/2019). Jelang berakhirnya masa transisi darurat, sebagian besar warga korban gempa dan tsunami di Desa Wani, Kabupaten Donggala telah meninggalkan tenda hunian mereka di Kamp Pengungsian dan pindah ke Hunian sementara (Huntara) yang disediakan oleh berbagai Lembaga kemanusiaan./Antara-Mohamad Hamzah
Sejumlah warga korban bencana gempa dan tsunami berada di hunian atau shelter sementara bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Desa Wani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (18/2/2019). Jelang berakhirnya masa transisi darurat, sebagian besar warga korban gempa dan tsunami di Desa Wani, Kabupaten Donggala telah meninggalkan tenda hunian mereka di Kamp Pengungsian dan pindah ke Hunian sementara (Huntara) yang disediakan oleh berbagai Lembaga kemanusiaan./Antara-Mohamad Hamzah

Bisnis.com, DONGGALA – Ratusan kepala keluarga pengungsi korban gempabumi 7,4 SR dan tsunami di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, kini mulai meninggalkan tenda-tenda darurat untuk menempati hunian sementara (huntara) yang dibangun berbagai lembaga kemanusiaan di daerah itu.

Seperti yang terlihat di lapangan Wani, Kabupaten Donggala, Selasa (19/2/2019), tenda-tenda yang dibangun oleh berbagai pihak, termasuk bantuan dari Unicef dan Aksi Tanggap Cepat (ATC) relawan peduli bencana alam di Sulteng sudah banyak kosong.

Mafud, seorang pengungsi mengatakan selama empat bulan sejak terjadinya gempa dan tsunami pada 28 September 2018 tinggal di tenda bantuan lembaga kemanusiaan tersebut.

Namun, kata dia menjelang masa transisi darurat berakhir, kebanyakan pengungsi di Desa Wani, sudah pindah ke tempat huntara yang lokasinya juga di wilayah itu.

"Kami tentu sangat senang karena bisa menempati huntara," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Yusuf yang membenarkan sejak tiga hari ini sudah tidak lagi tinggal di tenda pengungsian.

Ia bersama istri dan anak-anaknya, kini telah menempati huntara.

Selama di lokasi pengunsian, meski hanya tinggal di tenda tetapi soal makan dan minum cukup memadai.

Bantuan dari berbagai pihak selam berada di pengusian saban hari mengalir sehingga para pengungsi tidak mengalami kekurangan makanan.

Meski sudah pindah ke huntara, mereka berharap bisa mendapatkan hunian tetap (huntap), sebab rumah dan usaha mereka habis diterjang gempa yang diikuti tsunami.

Desa Wani merupakan wilayah terparah diterjang gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala terletak dekat pantai.

Jumlah pengungsi korban gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala mencapai sekitar 36.343 jiwa. Jumlah itu tersebar dari berbagai desa dalam sejumlah kecamatan di daerah itu.

Rumah penduduk yang rusak akibat gempa dan tsunami di kabupaten itu sekitar 17.000 unit,terdiri rusak berat 5.025. rusak sedang 5.624 dan rusak ringan 6.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler