Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penanaman Modal Dalam Negeri Sokong Nilai Investasi Sulsel

Salah satu sumber yang memacu peningkatan nilai investasi itu adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Nelayan memeriksa tanaman rumput lautnya di Pantai Ujung Baji, Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (3/2/2019). Sejumlah tanaman rumput laut nelayan di daerah tersebut mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda daerah tersebut sepekan yang lalu serta derasnya ombak akibat angin kencang./Antara-Yusran Uccang
Nelayan memeriksa tanaman rumput lautnya di Pantai Ujung Baji, Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (3/2/2019). Sejumlah tanaman rumput laut nelayan di daerah tersebut mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda daerah tersebut sepekan yang lalu serta derasnya ombak akibat angin kencang./Antara-Yusran Uccang

Bisnis.com, MAKASSAR – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel mencatat, nilai investasi Sulsel pada 2018 meningkat sebesar 0,64%. Salah satu sumber yang memacu peningkatan nilai investasi itu adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Kepala DPM-PTSP Sulsel Muhammad Yamin memaparkan realisasi investasi PMDN pada 2018 mengalami kenaikan mencapai Rp3,2 triliun dibanding 2017 sebesar Rp1,9 triliun.

"Secara total, nilai investasi Sulsel pada 2018 lalu Rp11,5 triliun, sementara pada 2017 nilai investasi Sulsel sebesar Rp11,4 triliun. Itu karena dipacu oleh investasi pada PMDN," ungkap Yamin, Senin (11/2/2019).

Realisasi investasi pada PMND yang melesat berbeda dengan Penanaman Modal Asing yang justru mengalami kemerosotan. Pada 2017 tercatat realisasi investasi PMA sebesat Rp9,5 triliun. Sementara pada 2018 menurun sebesar 12% yakni Rp8,2 triliun. Namun hal itu kata Yamin, tak menjadi hambatan bagi Sulsel.

"Secara umum pencapaian nilai investasi Sulsel cukup menggembirakan dan sesuai target. Kenaikan itu juga dipicu oleh sejumlah sektor di Sulsel," ungkapnya.

Adapun dari sebaran investasi pada 2018, Yamin merincikan daerah dengan nilai investasi paling tinggi di antaranya Jeneponto sebesar Rp2,7 triliun, Kota Makassar Rp2,1 triliun, dan Luwu Timur Rp1,4 triliun.

Yamin menerangkan sektor-sektor yang memberi andil atas peningkatan nilai investasi itu di antaranya sektor pertambangan, sektor kelistrikan, dan industri.

Diprediksi pada 2019 ini sektor tersebut masih akan menjadi pendorong peningkatan investasi Sulsel. Apalagi menurut Yamin, saat ini ada sejumlah protek strategis yang tengah digenjot oleh Pemprov Sulsel. Salah satunya proyek pembangkit listrik di Kabupaten Jeneponto.

"Proyek-proyek itu sebagai pemantik untuk menarik minat investor menanamkan investasinya di Sulsel. Semua itu harus didukung dengan infrastruktur yang memadai," jelas Yamin.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyampaikan komitmennya akan menjadikan Sulsel sebagai provinsi yang ramah investasi dan ramah untuk berusaha.

“Kunci untuk mengembangkan usaha adalah memberi kemudahan dan kepastian hukum. Kami akan mendukung perkembangan usaha di Sulsel,” jelas Nurdin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper