Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peresmian KEK Bitung Terbentur Realisasi Investasi

Lambatnya proses realisasi investasi dinilai menjadi salah satu penyebab terus mundurnya jadwal peresmian KEK Bitung di Sulawesi Utara, yang semula dijadwalkan pada Mei tahun ini namun tidak kunjung terealisasi hingga akhir tahun 2018.
Kota Bitung/wikipedia
Kota Bitung/wikipedia

Bisnis.com, MANADO— Lambatnya proses realisasi investasi dinilai menjadi salah satu penyebab terus mundurnya jadwal peresmian KEK Bitung di Sulawesi Utara, yang semula dijadwalkan pada Mei tahun ini namun tidak kunjung terealisasi hingga akhir tahun 2018.

Sekretaris Dewan KEK Nasional Enoh Suharto  menyatakan, pihaknya tengah mengevaluasi perkembangan KEK Bitung. Menurutnya, KEK Bitung telah siap beroperasi bila menilai dari kesiapan lahan seluas 92,6 hektare. Namun, pihaknya masih menunggu keseriusan calon investor untuk menanamkan modalnya dalam KEK tersebut.

“Sudah kita capek-capek urus sertifikat lahannya ke BPN [Badan Pertanahan Nasional], sekarang PR [Pekerjaan Rumah]-nya adalah mengisi lahan tersebut. Walaupun sebenarnya sudah banyak kan investornya, tetapi yang riil belum ada,” ujarnya, Rabu (26/12/2018).

Dia menambahkan,  realisasi investasi calon investor salah satunya dibuktikan dengan pengurusan izin melalui Online Single Submission (OSS) dan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Menurutnya, kedua hal tersebut belum dilakukan oleh para calon investor KEK Bitung.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw menyatakan, sejauh ini terdapat tiga perusahaan yang tengah melengkapi syarat administrasi untuk berinvestasi di KEK Bitung. Proses tersebut dilakukan secara simultan dengan permohonan jadwal peresmian kepada pemerintah pusat.

Seperti diketahui, rencana peresmian KEK Bitung terus mundur dari jadwal. Semula, peresmian tersebut dijadwalkan terlaksana pada Mei tahun ini, namun diundur hingga waktu yang belum ditentukan.

"Ada tiga perusahaan yang sedang melengkapi syarat administrasi. PT. Futai Indonesia, PT. Pasific Ocean Fishery, dan PT. Indojaya Fortuna," ujarnya.

Dia memerinci, PT Futai Indonesia  akan membangun industri pengolahan biji plastik dengan rencana investasi total senilai US $ 200 juta dan tahap I senilai Rp 1,4 triliun. Saat ini, perusahaan tersebut tengah  melaksanakan pembangunan fisik senilai Rp. 300 miliar.

Perusahaan lainnya yang akan berinvestasi di KEK Bitung adalah PT Pasific Ocean Fishery, yang berencana membangun industri perikanan dengan rencana investasi senilai Rp 650 miliar. Sejauh ini, perseroan  telah membebaskan lahan seluas 1,5 hektare dan saat ini dalam proses pengukuran lahan untuk melakukan MOU dengan PT MSH.

Selanjutnya, perusahaan yang bergerak di bidang logistik PT. Indojaya Fortuna akan membangun cold storage dengan rencana investasi sebesar Rp 350 miliar. Untuk rencana tersebut, perseroan telah  menguasai lahan seluas 5.230 meter persegi dan sedang melakukan pembangunan pabrik.

Jenny menambahkan, Pemerintah Provinsi  Sulut pun telah menyampaikan surat permohonan kepada pemerintah pusat untuk meresmikan KEK Bitung. Semula, rencana peresmian tersebut dilakukan pada Mei 2018, namun mundur hingga sekarang.

"Pada tanggal 30 Agustus 2018, Bapak Gubernur telah menyampaikan surat permohonan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk penjadwalan peresmian KEK Bitung," ujarnya.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deandra Syarizka
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper