Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Palu Salurkan Logistik Pengungsi Berpola Satu untuk Tiga

Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatur kembali distribusi logistik kepada para pengungsi korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di daerah itu yakni sekali untuk keperluan tiga hari ke depan.
Pekerja mengoperasikan alat berat dalam proses pembersihan dan evakuasi puing Jembatan Kuning yang ambuk akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (13/11/2018). Proses pembersihan dan evakuasi puing yang berlangsung sejak Oktober 2018 itu masih terus berlangsung dan hingga kini sebagian besar puing telah berhasil diangkut dari dasar Muara Sungai./Antara-Mohamad Hamzah
Pekerja mengoperasikan alat berat dalam proses pembersihan dan evakuasi puing Jembatan Kuning yang ambuk akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (13/11/2018). Proses pembersihan dan evakuasi puing yang berlangsung sejak Oktober 2018 itu masih terus berlangsung dan hingga kini sebagian besar puing telah berhasil diangkut dari dasar Muara Sungai./Antara-Mohamad Hamzah

Bisnis.com, PALU – Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatur kembali distribusi logistik kepada para pengungsi korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di daerah itu yakni sekali untuk keperluan tiga hari ke depan.

"Distribusi logistik yang kami lakukan ke setiap tenda pengungsian adalah satu kali stok untuk kebutuhan selama tiga hari ke depan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Palu Presly Tampubolon saat dihubungi di Palu, Rabu (14/11/2018).

Pangan dan air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pemerintah dalam memberikan jaminan hindup kepada korban bencana berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Menurut dia, langkah diambil pemerintah saat ini dinilai cukup efektif, olehnya untuk memantau ketersediaan pasokan logistik dimasing-masing wilayah maka polanya, lurah dan organisasi perangkat daerah (OPD) ditugaskan mendampingi pendistribusian logistik agar memerhatikan skedul yang ada.

"Kami menghitung standar 0,3 sampai 0,4 kilogram per kapita per orang jatah beras, kemudian kebutuhan lainnya akan disesuaikan dengan permintaan dan ketersediaan stok yang ada," ungkap mantan Kepala Badan pemeberdayaan Masyarakat Kota Palu ini.

Meski begitu, katanya, pemerintah tidak menutup diri jika ada relawan yang langsung menyalurkan bantuan mereka kepada korban bencana di tenda-tenda pengungsian.

"Bagi kami tidak menjadi soal jika ada bantuan dari pihak lain yang langsung mendistribusi, tentunya pemerintah sangat berterima kasih," tambahnya.

Ia menyebut, logistik yang menjadi kebutuhan mendesak bagi pengungsi yakni beras yang setiap harinya sudah menjadi makanan pokok, selain itu makanan alternatif disediakan yakni mi instan dan makanan tambahan lainnya untuk mengantisipasi jika terjadi kekurangan stok.

Meski begitu, sajian logistik yang disalurkan kepada warga tentunya bervariasi, tujuannya agar tidak terjadi kejenuhan.

"Saya juga menugaskan petugas gudang cek kembali barang-barang yang ada minimal tiga hari sekali, agar ketersediaan stok tetap terkontrol," tuturnya.

Berdasarkan pemutakhiran data terbaru BPBD setempat 10 November 2018, tercatat hampir 45.000 warga Palu masih bertahan di tenda pengungsian dibanding jumlah sebelumnya berdasarkan sumber data yang sama yakni sekitar 87.000 orang.

Menurut dia, jumlah itu seiring sebagian warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper