Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Manado-Bitung Diyakini Percepat Pertumbuhan Daerah

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Sulawesi Utara dan Gorontalo Triono Junoasmono optimistis pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Perkembangan proyek pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara pada Selasa (3/7/2018)./Istimewa-PT Jasamarga Manado Bitung
Perkembangan proyek pembangunan jalan tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara pada Selasa (3/7/2018)./Istimewa-PT Jasamarga Manado Bitung

Bisnis.com, MANADO – Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Sulawesi Utara dan Gorontalo Triono Junoasmono optimistis pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Pembangunan tol ini masuk dalam proyek strategis nasional sehingga pemerintah terus mempercepat penyelesaiannya," kata Junoasmono di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (30/8/2018).

Tol ini akan menghubungkan Kota Manado dengan Pelabuhan Bitung yang menjadi titik distribusi logistik ke sejumlah wilayah di Indonesia bagian timur.

Pelabuhan ini, juga menjadi pelabuhan besar yang menghubungkan wilayah barat dan timur dan ke depannya akan dilakukan penambahan rute internasional dari Bitung ke Davao, Filipina. Tol ini, tidak hanya menghubungkan ke Pelabuhan Bitung tetapi juga terkoneksi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berada di Manembo-Nembo.

"Tol sepanjang 39,9 kilometer ini manfaatnya strategis, karena itu kami terus mempercepat pembangunannya sehingga bisa selesai sesuai target pada 2019," ujarnya.

Secara umum, kata dia, pengerjaan tol yang melintasi Kabupaten Minahasa Utara itu sudah dimulai sejak 2014 dan 2015 menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Pada segmen 0-7 kilometer pembangunannya didukung dengan APBN, selanjutnya 7-14 kilometer melalui pinjaman luar negeri pemerintah China, sementara 14-39 kilometer sisanya dikerjakan oleh PT Jasamarga Manado-Bitung," jelasnya.

Kenapa pemerintah masuk dalam pengerjaan proyek ini? Alasannya, menurut Junoasmono secara finansial proyek ini belum layak sehingga membutuhkan sokongan dana pemerintah.

"Pemerintah membantu pembangunan sepanjang 14 kilometer agar proyek ini menjadi feasible. Di segmen yang dikerjakan pemerintah ada tujuh paket pekerjaan yang rencananya diselesaikan pada akhir tahun ini hingga Maret 2019," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper