Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sulutgo Optimistis Mampu Jaga Porsi Dana Murah

Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo optimistis mampu menjaga porsi dana murah meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia naik 50 basis poin pada bulan lalu.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (Bank Sulutgo) Jeffry A.M. Dendeng. - Bisnis/Kurniawan A. Wicaksono
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (Bank Sulutgo) Jeffry A.M. Dendeng. - Bisnis/Kurniawan A. Wicaksono

Bisnis.com, MANADO – Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo optimistis mampu menjaga porsi dana murah meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia naik 50 basis poin pada bulan lalu.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (Bank Sulutgo) Jeffry A.M. Dendeng menegaskan porsi dana murah (current account and saving account / CASA) yang saat ini sudah lebih dari 30% akan terus dijaga, bahkan terus meningkat.

“Itu tetap jadi komitmen kami. Pokoknya itu sudah wanti-wanti kepada semua jajaran Bank Sulutgo, untuk tetap mengutamakan dana murah,” ujarnya melalui keterangan resmi Minggu (3/6/2018).

Dia mengaku akan menerapkan cara yang berbeda untuk semua deposan. Pasalnya, ada tiga kategori deposan yang ada di Bank Sulutgo. Pertama, deposan yang sensitif pada rate atau bunga sehingga ketika terjadi sedikit gejolak langsung meminta penyesuaian.

Kedua, deposan yang sensitif hanya pada pelayanan. Deposan kelompok ini tidak terlalu mempermasalahahkan bunga yang ditawarkan, asalkan pelayanan yang diberikan oleh Bank Sulutgo selalu optimal. Ketiga, deposan yang sensitif pada rate dan pelayanan.

“Caranya ya kita tangani per segmen saja mana yang rate sensitive, mana yang service sensitive, mana yang dua-dua-nya. Jadi, memang beda-beda, tidak bisa kami sama ratakan,” imbuhnya.

Menilik Laporan Keuangan Bank Sulutgo, komposisi dana pihak ketiga (DPK) posisi per 31 Maret 2018, simpanan berjangka masih mendominasi hingga 68,17% dari total Rp13,2 triliun. Sisanya, yakni giro dan tabungan mencatatkan porsi 21,34% dan 10,48%.

Bila dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2017, dominasi simpanan berjangka memang turun tipis. Pada akhir tahun lalu dengan DPK Rp11,33 triliun, porsi simpanan berjangka mencapai 68,56%. Sementara giro dan tabungan masing-masing 15,32% dan 16,12%.

Namun demikian, bila dibandingkan dengan posisi kuartal I/2017, dominasi simpanan berjangka justru meningkat. Pada periode tersebut, porsi simpanan berjangka hanya 64,82%. giro dan tabungan pada tiga bulan tahun lalu mengambil porsi 23,34% dan 11,84%.

Jeffry mengaku naiknya porsi simpanan berjangka itu lebih dikarenakan masih adanya dana yang belum jatuh tempo. Namun demikian, pihaknya optimistis porsi simpanan berjangka akan mulai menurun pada semester II/2018.

Seperti diketahui, dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) 30 Mei 2018, bank sentral kembali menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin, setelah pada 17 Mei 2018 juga menambah 25 basis poin. Dengan demikian, saat ini suku bunga acuan BI itu bertengger di level 4,75%.

Untuk respon terhadap suku bunga perbankan, terutama kredit, Jeffry mengaku akan melihat kondisi perbankan secara umum. Bila penyesuaian diperlukan, sambung dia, Bank Sulutgo juga tidak ragu untuk mengeksekusinya.

“Terus terang kami kan bukan market leader, ya kami akan lihat dahulu bagaimana perkembangan yang ada. Nanti kita lihat,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper