Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangkas Bunga Kredit, Bank Sulselbar Incar Rp17,23 Triliun

Bank Sulselbar mematok penyaluran pinjaman pada tahun ini bertumbuh hingga 23,02% menjadi Rp17,23 triliun seiring dengan komitmen perseroan memberikan kontribusi aktif dalam perekonomian daerah.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Sulselbar mematok penyaluran pinjaman pada tahun ini bertumbuh hingga 23,02% menjadi Rp17,23 triliun seiring dengan komitmen perseroan memberikan kontribusi aktif dalam perekonomian daerah.

Direktur Utama Bank Sulselbar Andi Muhammad Rahmat mengatakan komposisi penyaluran pinjaman ke sektor produktif diupayakan bisa membesar sehingga bermanfaat luas dalam pengembangan debitur potensial.

Salah satu perencanaan strategis yang dirancang perseroan dengan menyasar sektor andalan pemerintah daerah mencakup agribisnis hingga industri pengolahan.

"Margin bunga bersih [net interest margin/NIM] bisa kami tekan sejak 2016, biaya bunga jadi lebih kompetitif. Masyarakat memungkinkan mendapatkan kredit dengan bunga ringan, itu telah kami realisasikan terutama untuk sektor produktif, tahun ini tentu akan berlanjut," katanya kepada Bisnis, Rabu (28/3/2018).

Sebagai gambaran, NIM perseroan per Desember 2017 berada pada level 6,37% yang mana membuat besaran bunga kredit terutama pada segmen produktif berada pada single digit.

Salah satunya melalui penyaluran kredit produktif dengan menyasar nelayan dengan bunga 8% sehingga memungkinkan debitur melakukan pengembangan kapasitas pada berbagai aspek.

Adapun total penyaluran kredit produktif Bank Sulselbar pada tahun lalu mencapai Rp2,61 triliun atau berada pada rasio 19,05% terhadap kumulatif pinjaman yang disalurkan perseroan pada 2017.

Komposisi kredit produktif itu mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang saat itu berada pada rasio 16,88% dari total kredit yang tersalurkan sebesar Rp11,88 triliun.

"Tren positif ini kami yakin bisa berlanjut di 2018, sesuai dengan komitmen kami untuk berperan aktif menggerakkan sektor rill di daerah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper