Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terakhir di Sigi, Listrik Wilayah Gempa Sulteng Telah Pulih

Listrik di Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sudah normal kembali setelah putus total sekitar 2 bulan menyusul gempa bumi dahsyat pada 28 September 2018.
Teknisi PLN melakukan perbaikan jaringan listrik yang rusak pascagempa di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Teknisi PLN melakukan perbaikan jaringan listrik yang rusak pascagempa di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SIGI BIROMARU, Sulteng – Listrik di Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sudah normal kembali setelah putus total sekitar 2 bulan menyusul gempa bumi dahsyat pada 28 September 2018 menimpa sejumlah daerah di provinsi itu.

Manager PT PLN Area Palu Abbas Saleh membenarkan suplai listrik ke wilayah Kulawi dan Kulawi Selatan sejak beberapa hari ini sudah kembali normal setelah petugas PLN berhasil memperbaiki tiang dan jaringan listrik roboh dan putus terdampak gempa tersebut.

"Alhamdulillah, listrik di Kulawi sudah menyala lagi setelah putus total diterjang gempa," ujarnya pada Kamis (29/11/2018).

Dengan demikian, tuturnya, listrik di semua wilayah gempa di Kabupaten Sigi, Kota Palu, dan Donggala, telah pulih.

Abbas mengutarakan tidak ada lagi wilayah terdampak yang listriknya masih padam. "Semua wilayah terdampak sudah kembali menikmati pasokan listrik dari PLN."

Bencana gempa, tsunami dan likuifkasi yang menhajar tiga daerah di Provinsi Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi mengakibatkan kerugian cukup besar karena banyak infranstruktur dan sarana milik PLN seperti tiang listrik, gardu dan jaringan listrik yang rusak dan hancur diterjang bencana alam.

Abbas juga mengatakan sebanyak 7.200 pelanggan listrik terdampak bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, tidak akan dikenai tagihan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

PLN telah menutup rekening pembayaran litrik 7.200 pelanggan tersebut karena jika tidak ditutup, secara otomatis mereka wajib membayar tagihan listrik untuk November nanti.

"Kita tutup rekening pembayaran listriknya sampai ada permintaan pemasangan kembali oleh pelanggan tersebut," kata Abbas.

Menurut dia, pelanggan-pelanggan itu hingga saat ini belum atau tidak lagi menempati rumahnya disebabkan gempa, tsunami dan likuifaksi sehingga untuk menghindari bencana akibat hubungan arus pendek listrik, maka PLN mengambil inisiatif memutus aliran listrik di rumah-rumah itu dan menutup rekening pembayaran listriknya.

"Itu bagi rumah yang rusak berat hingga rata dengan tanah dan rusak sedang serta tidak dihuni oleh pemiliknya. Sistim kelistriknya ada tapi kita amankan dalam artian kita putus aliran listriknya," ujarnya.

Abbas mengungkapkan jumlah pelanggan listrik yang terdampak bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala sebanyak 233.200 pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler