Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov dan Pedagang Bahas Percepatan Pemulihan Ekonomi Palu

Pemprov Sulawesi Tengah menggelar rapat koordinasi dengan para pedagang dan pelaku pasar lainnya di Palu, Kamis (8/11/2018).
Seorang anak berjalan menuju tenda pengungsiannya di kamp pengungsian korban gempa, tsunami dan pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu(7/11/2018).Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu menyebutkan, hingga 5 November 2018 jumlah warga Kota Palu yang masih bertahan ditenda pengungsian akibat bencana alam di daerah tersebut berjumlah sekitar 87.000 orang atau menurun dibanding jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar 98.000 orang. /Antara-Mohamad Hamzah
Seorang anak berjalan menuju tenda pengungsiannya di kamp pengungsian korban gempa, tsunami dan pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu(7/11/2018).Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu menyebutkan, hingga 5 November 2018 jumlah warga Kota Palu yang masih bertahan ditenda pengungsian akibat bencana alam di daerah tersebut berjumlah sekitar 87.000 orang atau menurun dibanding jumlah sebelumnya yang mencapai sekitar 98.000 orang. /Antara-Mohamad Hamzah

Bisnis.com, PALU — Pemprov Sulawesi Tengah menggelar rapat koordinasi dengan para pedagang dan pelaku pasar lainnya di Palu, Kamis (8/11/2018).

Rapat ini fokus membahas kelancaran distribusi berbagai jenis barang kebutuhan masyarakat, terutama sembako pascabencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Zainuddin Hak mengharapkan para pelaku usaha di Kota Palu tidak ragu untuk menjalankan usahanya guna mendukung proses pemulihan ekonomi setelah terpuruk akibat bencana alam.

Pemerintah terus mendorong peran serta dunia usaha baik mikro maupun makro, terutama di Kota Palu agar tetap mengembangkan usahanya sehingga ekonomi Kota Palu dan juga kabupaten lainnya di Sulteng yang terdampak bencana bisa cepat bangkit kembali.

"Kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang akan membangun kembali perekonomian sehingga bisa pulih seperti sebelumnya," katanya.

Karena itu, pemerintah daerah meminta para pedagang, distributor maupun pelaku usaha lainnya, termasuk yang masih berada di luar Sulteng, untuk kembali lagi mengembangkan usaha masing-masing.

Menurut dia, jika pasokan dan distribusi barang/bahan kebutuhan pokok berjalan lancar, maka hal itu akan mempercepat proses pemulihan ekonomi di bekas daerah dilanda bencana alam, terutama di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.

Disamping itu, masyarakat tidak akan kesulitan mendapatkan berbagai jenis kebutuhan, karena stok tersedia dalam jumlah memadai.

Selain itu, pasokan dan distribusi lancar, hargapun stabil dan terkendali.

"Mari kita jaga bersama-sama agar stok maupun harga barang, terutama kebutuhan sehari-hari di pasaran tidak naik," pinta Zainuddin.

Jemmy, salah seorang distributor sembako di Kota Palu mengatakan memiliki stok gula pasir dan tepung terigu sebagai komoditi pangan yang juga sangat dibutuhkan masyarakat itu dalam jumlah memadai.

Stok yang ada di gudang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menghadapi Natal dan Tahun Baru.

Pantauan lapangan, aktivitas perdagangan di Kota Palu semakin ramai. Pusat-pusat perbelanjaan mulai dipadati masyarakat yang datang dari berbagai penjuru baik di dalam Kota Palu, maupun kabupaten sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper