Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Sulselbar menambah pasokan uang tunai hingga Rp1,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan nasabah di wilayah operasional perseroan jelang dan sepanjang periode libur Lebaran mendatang.
Direktur Pemasaran Bank Sulselbar Rosmala Arifin mengatakan uang tunai tersebut untuk mengamankan stok pada seluruh jaringan ATM perseroan maupun seluruh lini tunai yang disediakan.
Adapun untuk jaringan ATM Bank Sulselbar berada pada 119 titik yang tersebar secara proporsional di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dan memungkinkan diakses secara mudah oleh nasabah yang hendak menarik dana untuk kebutuhan terutama pada periode Lebaran.
Kemudian pasokan uang kartal itu juga didistribusikan pada jaringan kantor cabang perseroan guna melayani transaksi tunai nasabah hingga layanan penukaran uang pecahan kecil.
"Semuanya sudah dipersiapkan maksimal, baik kebutuhan uang tunai maupun personil yang akan menangani pengisian di seluruh jaringan ATM Bank Sulselbar," katanya kepada Bisnis Minggu (3/6/2018).
Rosmala menambahkan untuk operasional pada periode libur Lebaran ada beberapa titik jaringan yang tetap melayani nasabah meski dalam skala operasional terbatas mengikuti ketentuan Bank Indonesia saat periode cuti libur bersama.
Menurut Rosmala, secara umum layanan yang diberikan pada nasabah tetap berada pada level yang maksimal, terutama dari sisi kenyamanan transaksi serta keamanan pada seluruh lini layanan saat periode Lebaran.
Secara lebih luas, penarikan tunai oleh nasabah Bank Sulselbar juga bisa dilakukan melalui jaringan ATM Bersama serta jaringan ATM Prima sehingga lebih memudahkan nasabah.
Kemudian transaksi lainnya seperti transfer antarbank peserta ATM Bersama dan ATM Prima juga memungkinkan dilakukan nasabah pemegang kartu debit Bank Sulselbar.
"Kartu Bank Sulselbar kini telah terintegrasi yang dapat diakses pada lebih dari 49.000 jaringan ATM Bersama dan 73.000 jaringan ATM Prima untuk transaksi informasi saldo, tarik tunai dan transfer," papar Rosmala.
Di sisi lain, Bank Sulselbar menyediakan kredit multiguna nir agunan bertajuk panjar penghasilan yang diperuntukkan bagi kalangan ASN maupun pegawai swasta yang membutuhkan dana mendesak, sementara gaji atau THR belum cair.
Skema kredit tersebut memiliki dua pilihan yakni plafon Rp10 juta dengan tenor 3 bulan tanpa bunga, atau hanya dikenakan biaya administrasi.
Kemudian skema berikutnya yakni dengan tenor memungkinkan hingga 10 tahun beban bunga 0,7% per bulan dengan penghitungan plafon kredit 75% dari penghasilan per bulan.
Secara khusus, penyediaan skema kredit tersebut diharapkan lebih memudahkan nasabah mengakses pinjaman untuk pemenuhan kebutuhan saat periode Lebaran tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
